Istana Di Atas Bukit


Saat sifatku masih ke kanak-kanakan (drama),  aku mematahkan kakiku (hatiku) 
Saat aku dikejar-kejar tuntutan oleh etika aturan sosial dan cinta (trend).
Saat terjatuh dan kehilangan lalu kelelahan, aku mencium (mendengar) harumnya (tenangnya) parfum (bisikan) , rerumputan (renungan kepalaku)
Saat itu aku teringat pada saat aku...

Menemukan hatiku (cinta dan kedamaian dalam diriku) namun menghancurkannya disaat bersamaan
Berteman dengan kehancuran dan kehilangan perasaan damai itu, setelah bertahun-tahun

Dan aku belum pernah melihat suara kedamaian yang menderu-deru itu begitu lama, aku tau aku sudah dewasa.
Tapi aku tidak sabar untuk pulang (menemukan cinta dalam hatiku) dan merasakan sang cahaya yang damai itu lagi, seperti saat umurku balita


Wahai cahaya, tunggu aku dalam perjalanan pulang (pada cahaya cinta dalam hatiku sendiri)
Berkemudi dan mengendalikan diriku melalui jalan-jalan pikiranku yang sempit.
Dengan menari-nari kecil dalam menikmati prosesnya.
Karena aku merindukan cara mu membuatku mendapatkan damai, dan itu nyata.
Seperti saat aku melihat "matahari" dari jendela istana di atas bukit.

Saat aku mulai dewasa, aku mulai mencicipi manisnya pengakuan dunia
Lalu lari dari hukum langit melalui ladang-ladang sempit
Mendapatkan ekstasi pertama ku pada jumat malam, aku tidak terpikir jika aku melakukannya dengan benar
Tapi aku masih lebih muda, momen itu membawa aku kembali, pada saat aku...

Kami (pikiran, hati dan ego) menjalani trend etika sosial dan dunia, ketika kami dibayar dari hasil perjalanan itu.
Lalu kami berfoya-foya layaknya orang lain dan terlena didalamnya langsung
Kami tidak pernah muntah (terlena) begitu lama, oh betapa kami sudah dewasa
Tapi kami tidak sabar untuk pulang.

Wahai cahaya, tunggu aku dalam perjalanan pulang (pada cahaya cinta dalam hatiku sendiri)
Berkemudi dan mengendalikan diriku melalui jalan-jalan pikiranku yang sempit.
Dengan menari-nari kecil dalam menikmati prosesnya.
Karena aku merindukan cara mu membuatku mendapatkan damai, dan itu nyata.
Seperti saat aku melihat "matahari" dari jendela istana di atas bukit.

Ego satu sibuk mengejar pengakuan "tajir dengan uang" dari orang lain, dan merasakannya
Ego dua sibuk mengejar pengakuan "perkasa berantam" dari orang lain, dan merasakannya.
Ego tiga sibuk mengejar pengakuan "penakluk wanita" dari orang lain, dan merasakannya
Ego empat sibuk mengejar pengakuan "gaul dan keren dengan narkoba" dari orang lain, dan merasakannya.
Ego lima sibuk mengejar pengakuan "tahan lama di ranjang" dari wanita lain, dan merasakannya.
Ego lainnya nyaris tidak bisa bertahan karena kebingungan.
Tetapi ego-ego dunia itu membesarkan aku dan aku tidak sabar untuk pulang

Dan saya sedang dalam perjalanan, saya masih ingat jalur negeri tua (negeri cahaya) itu.
Ketika kami (ego-ego ku) tidak tahu jawabannya
Dan aku rindu cara membuatku merasa tenang, ini nyata
Kami (ego-egoku) menyaksikan matahari (cahaya, cinta,ketenangan, kepasrahan)  di atas kastil (dalam hati) dari atas bukit (dari kepala)
Di atas istana (dalam hati)  di atas bukit (dari kepala)
Di atas istana (dalam hati)  di atas bukit (dari kepala)






Defenisi Islam Menurut Kura-Kura Ninja

Ada yang bilang, Islam itu artinya "Selamat", ada juga yang menerjemahkan Islam itu artinya "Damai", ada yang menerjemahkan Islam itu "Menyerah" 

Yuk dibedah, pake logika aja, biar keliatan pintar.... Jika Islam itu "Selamat", berarti kamu sudah berhasil sampai tujuan yang benar, barulah kamu disebut "Selamat", berarti untuk mengetahui Islam itu selamat, ya menunggu mati. ya tunggu saja, sambil galau dan was-was selama hidup di dunia, selama menunggu itu makanya bawaannya mengganggu dan membuat kerusuhan, tiba-tiba mati, eh rupanya gelap gulita....mamam tu.

Islam itu "damai total tanpa kondisi" atau "menyerah total tanpa kondisi"

Rasa hati yang menyerah atau rasa hati yang Islam ini seperti apa...? analoginya seperti ini

  • Rasa Islam saat ditimpa musibah, seperti keadaan "rasa hati" saat kamu kehilangan uang Rp.500,-, saat hilang rasa hati ya biasa-biasa saja, karena saat mencari uang Rp.500,-, menggunakan "rasa hati menyerah (Islam)", makanya rasanya biasa-biasa saja, gak pake galau..kalo ada juga yang galau kehilangan uang Rp.500,- yang tidak ada nilai historisnya, tanyakan sebusuk apa hatimu.

  • Rasa Islam saat seperti "rasa hati" jika mengetahui atau mendapatkan sesuatu yang tidak di inginkan atau tidak sesuai rencana, rasanya biasa-biasa saja, tidak senang, tidak sedih, tidak marah, tidak apa-apa, itu karena saat berkeinginan dan memutuskan, hati sedang dalam keadaan "Islam" atau "Tanpa sadar sedang menyerahkan hasil dari keinginan itu kepada Allah"

    Contoh yang paling receh :
    Saat mau beli kopi, di antara 3 warung yang berdekatan, niatnya sih mau mampir beli kopi di warung 1, eh sampe sana ternyata warung 1 tutup, rasa hati adalah biasa-biasa saja, karena masih ada warung 2 dan 3, coba kalo kalo tutup juga, apakah masih bisa biasa-biasa saja ?
    Jika bisa, berarti kamu memutuskan dengan rasa hati yang islam, tapi jika hati menjadi "kesal" lalu ngedumel ngomong didalam hati "Anying, goblog, dll", berarti tadi yang memutuskan adalah dengan rasa Iblis...ya sudah gitu aja.
Itu baru warung yang di tutup, belum nyawa yang di tutup....

Perhatikan rasa hati saat 2 hal diatas terjadi, secara tidak sadar, saat rasa hati kamu Netral dan biasa-biasa saja, kamu sedang Islam.

Nah PR rutin kita dalam hidup adalah, bagaimana meng-Islamkan hati setiap hari, terlebih-lebih saat memutuskan sesuatu dari keinginan.

Sedangkan PR Terakhir kita dalam hidup, adalah bagaimana menghadapi kematian pun, dengan keadaan "rasa hati" yang Islam dan gak pake takbir-takbiran "Allahu Akbar" kayak film Salahuddin merebut Yerusalem, Saat mau mati teriak, itu adalah agar hati yang aslinya takut jadi berani.

Judulnya kan mati dalam keadaan Islam, bukan mati dalam keadaan "Takut di Berani-beranikan" alias "ragu-ragu"...ragu-ragu perbuatan siapa hayo.....?


Tingkatan Manusia Menerima Al-Quran dan Islam

Pernahkah kamu bertanya, kenapa ilmu agama menggunakan "Kesepakatan Para Ulama" ?

Pernahkah kamu bertanya, agama itu "Kesepakatan Ulama" atau "Ditentukan Tuhan" ?
Jika sudah ditentukan tuhan, mengapa masih menggunakan "Kesepakatan" ?

Coba kita perhatikan, kita ambil contoh Agama Islam (karena di KTP saya, ditulis agama Islam)

Ada yang bilang, Islam itu  artinya "Selamat", ada juga yang menerjemahkan Islam itu artinya "Damai", ada yang menerjemahkan Islam itu "Menyerah"

Yuk dibedah, pake logika aja, biar keliatan pintar....

Jika Islam itu "Selamat", berarti kamu sudah berhasil sampai tujuan yang benar, barulah kamu disebut "Selamat", berarti untuk mengetahui Islam itu selamat, ya menunggu mati. ya tunggu saja, sambil galau dan was-was selama hidup di dunia.

Yang diatas jelas salah, kata siapa ? kata ku

Yang lebih masuk akal adalah, Islam itu "damai total tanpa kondisi" atau "menyerah total tanpa kondisi"

Tapi lucunya dominasi manusia yang diangkat media ini, mengatakan Islam itu damai, tapi pake kondisi, untuk pembenaran boleh "Marah" dan "Benci" ?, 

Entah itu untuk kafir kah, entah itu untuk kemaksiatan kah, entah itu untuk kemungkaran kah, entah itu untuk kezaliman lah, namanya damai ya damai saja, total, itu sudah mutlak, hanya otak sombong yang memberi kondisi-kondisi...

Contoh : Damai jika sekaum, benci jika tidak sekaum, damai jika sependapat, benci jika tidak sependapat...kan suka-suka lobang pantatnya saja membuat-buat aturan, nanti alasannya ada di dalam Al-Quran, padahal hanya tahu terjemahan Al-Quran tapi tidak tau makna sebenarnya.

Sedangkan cara melihat makna sebenarnya Al-Qur'an adalah dengan melihat dan merujuk pada "Kesepakatan Ulama" yang buta mata bathin dan keren di stylean, dimana ulama-ulama yang bersepakat itu juga merujuk pada "Kesepakatan Ulama" yang buta mata bathin dan keren di stylean, yang hidup sebelum mereka.

Mengapa disebut "Buta Mata Bathin", karena mereka tidak bisa menyaksikan Dzat Allah, yang di saksikan dalam syahadat, dengan mata bathinnya.

Dzat ya.., bukan bisa menyaksikan atau mengakui kekuasaan Allah.

Itu mengapa pada akhirnya agama Islam yang sekarang nge-Trend di kalangan masyarakat ini adalah Agama "Kesepakatan Ulama yang buta Mata Bathin dan Keren di Stylean", dan Bukan Agama Islam yang sebenarnya.

Dari sana aku melihat bahkan mereka-mereka yang berkoar-koar berdakwah saja tidak yakin pada Agamanya sendiri...masuk akal kan pendapat lilberal ini...

Maka dari itu "Islam" adalah "Rasa Hati Yang Damai Total" atau "Rasa Hati Yang Menyerah Total Kepada Allah alias Agama Tanpa Menghakimi dan Memaksa"

Nah ngomong-ngomong soal Rasa Hati, mengapa banyak orang yang tidak bisa mengerti buah dari Rasa Hati yang Islam ini ?

Itu karena, kita bertahun-tahun dicekoki dengan Ilmu teori untuk mengisi otak dan memperluas wawasan, tapi tidak diamalkan,

Diamalkan sih, yaitu duamalkan untuk bahan bergaya dalam berdebat dan berceramah...itu.

Tapi tidak diperkenalkan dengan Ilmu Kesadaran Rasa dan Kesadaran Pikiran, tapi sudahlah...zaman skrang sudah terlanjur istimewa, kesadaran manusia dalam menerima ilmu agama Islam yang sejati (bukan hasil kesepakatan) itu, dibagi jadi beberapa kelompok.
  1. Orang lebih masih mementingkan cara-cara badan dan laku dalam menjalankan rukun iman dan rukun Islam, tapi tidak tahu cara-cara menjaga "rasa hati".yang mengikuti rukun iman dan rukun islam

  2. Orang yang sudah tau definisi "rasa hati" secara teori dari kata-kata  (kata orang tua, kata teman, kata pemuka agama, kata orang terkenal dan berpengaruh, kata orang media, dll) atau dari kata buku dan kata kitab suci.

    Tapi belum mengetahui definisi "rasa hati" yang didapat sendiri dari pengalaman atau kejadian hidup sendiri, karena saaangat halus.

  3. Orang yang sudah tau definisi "rasa hati" secara teori. 

    Tapi tidak mengetahui atau tidak sadar saat "rasa hati" itu datang, meminta untuk dialami dan dipelajari, karena saaangat halus.

  4. Orang yang sudah tau definisi "rasa hati" secara teori, dan menyadari saat "rasa hati" itu datang (dialami), positifkan, netralkah, atau negatifkah 

    Tapi tidak mampu menerjemahkan rasa itu menjadi sebuah nama. 

    Contoh :

    Nama Rasa Hati Negatif (Rasa Iri, Rasa Dengki, Rasa Marah, Rasa Kesal, Rasa Resah, Rasa Gundah, Rasa Risau, Rasa Was-was, dll). 

    Nama Rasa Hati Positif ( Rasa Senang, Rasa Ceria, Rasa Bahagia, Rasa Syukur, Rasa Sabar, Rasa Ikhlas, Rasa Meriah, Rasa Seru, dll)


    Nama Rasa Hati Netral atau Biasa-biasa Saja.


  5. Orang yang sudah tau definisi "rasa hati" secara teori, mengalami dan menyadari "rasa hati" itu saat datang, dan sudah dapat memberikan nama "rasa" yang datang. 

    Tapi tidak mampu memberikan ukuran kekuatan seberapa positif atau seberapa negatif dari "rasa hati" yang datang saat itu.

  6. Orang yang sudah tau definisi "rasa hati" secara teori, mengalami dan menyadari "rasa hati" yang datang, dan mampu memberikan ukuran kekuatan seberapa positif atau seberapa negatif dari "rasa hati" yang datang saat itu. disinilah kita mengenal dosa dan pahala yang asli (bukan kata-kata "dosa" dan "pahala").

    Tapi, tidak bisa merubah atau menaikan, menurunkan, menetralkan (mengendalikan) ukuran rasa hati yang dialami tersebut.

  7. Orang yang sudah tau definisi "rasa hati" secara teori, mengalami dan menyadari "rasa hati" yang datang, dan mampu memberikan ukuran kekuatan seberapa positif atau seberapa negatif dari "rasa hati" yang datang saat itu, dan sudah bisa merubah atau menaikan, menurunkan, menetralkan (mengendalikan) ukuran rasa yang dialami tersebut. 

    Tetapi, tidak mengetahui, dari mana asal muasal "rasa hati" itu masuk yang akhirnya keluar dari hati, berbentuk kebiasaan laku dan kebiasaan sikap 

  8. Orang yang sudah tau definisi "rasa hati" secara teori, mengalami dan menyadari "rasa hati" yang datang, dan mampu memberikan ukuran kekuatan seberapa positif atau seberapa negatif dari "rasa hati" yang datang saat itu, dan sudah bisa merubah atau menaikan, menurunkan, menetralkan (mengendalikan) ukuran rasa yang dialami tersebut, dan mengetahui, dari mana asal muasal "rasa hati" itu masuk yang akhirnya keluar dari hati. 

    Tapi tidak mengetahui caranya agar "rasa hati" negatif itu tidak masuk kehati, dan tidak mengetahui cara memanggil rasa positif itu untuk masuk kehati, 

  9. Orang yang sudah tau definisi "rasa hati" secara teori, mengalami dan menyadari "rasa hati" yang datang, dan mampu memberikan ukuran kekuatan seberapa positif atau seberapa negatif dari "rasa hati" yang datang saat itu, dan sudah bisa merubah atau menaikan, menurunkan, menetralkan (mengendalikan) ukuran rasa yang dialami tersebut, dan mengetahui, dari mana asal muasal "rasa hati" yang masuk itu, dan mengetahui caranya agar "rasa" negatif tidak masuk kehati, dan  mengetahui cara memanggil rasa positif itu untuk masuk kehati. 

    Di fase ini lah, seseorang bisa dan boleh membuat syariat, seperti Nabi Muhammad SAW
So, fase kesadaranmu yang mana....? harus jujur sama diri sendiri....

Kita adalah Musuh Sejati Dajjal / Antichrist

Pertanyaan besar akhir zaman, yang paling misterius..

Siapakah Dajjal Atau False Mesiah atau Antichrist ?

Ini tentang orang-orang yang tidak sadar memiliki sifat dan kebiasaan memfitnah tuhan besar-besaran dengan mulut dan sikapnya yang memaksakan pendapat menggunakan sifat kemarahan dan kebencian, menggunakan senjata pembenaran dari Kitab Suci

Adakah orang yang merasa dirinya memfitnah ? pasti tidak ada, selain dari orang-orang yang jujur dan yang bisa membaca hatinya karena terbuka mata hatinya

Orang yang hatinya tertutup alias kafir pasti tidak bisa melihat sifat itu di dalam dirinya, yang bisa melihat hanyalah orang lain, jadi tidak aneh jika Dajjal tidak bisa ditemukan karena ia adalah sifat, seperti apa bentuk sifat ? seperti gelas kah ? seperti mobil kah ? seperti bentuk fisik manusia kah ?

Sifat tidak berbentuk tapi ia terasa, Dajjal adalah sifat yang "tidak sadar" memfitnah tuhan dan menistakan tuhan.

Karakteristik Dajjal.
  1. Seseorang yang sadar sangat tekun menjalankan ritual ibadah agama dan sadar memiliki wawasan luas tentang makna ayat-ayat kitab suci, tapi tidak sadar bahwa ritual yang di jalankan serta wawasan yang di dapatkan adalah hasil pemikiran iblis.

    Defenisi dari pemikiran Iblis adalah : Logika pemikiran yang keluar, adalah logika dari seseorang yang tidak memiliki pengalaman melihat dan merasakan dzat tuhan langsung, jadi tidak bisa membedakan yang mana iblis yang mana tuhan.

  2. Seseorang kriteria 1, dan dari seseorang terkenal, berpengaruh tapi tak sadar gila hormat (coba aja bantah pendapatnya, jika marah, ya itulah gila hormat), itu karena tidak bisa membedakan yang mana tuhan dan yang mana sombong (Iblis).

  3. Seseorang keriteria 1 dan 2, dan seseorang yang karena tidak bisa membedakan mana tuhan dan mana selain-Nya, maka ia tidak mampu membaca dan mengendalikan perasaan hati dan bisikan pikirannya sendiri saat Iblis yang bernama "sedang merasa tidak dihormati atau sombong, sedang merasa iri, sedang merasa dengki" merasukinya.
  4. Seseorang kriteria 1,2 dan 3, dan seseorang yang karena ia tidak sadar memiliki kesombongan yang besar dengan ilmu yang ia tidak sadar dapat dari Iblis tersebut, ia tidak sadar merasa berhak memaksa dengan menceramahi, mengkritisi dan menghakimi, memerangi, membunuh, mencelakai, melukai, dan sewenang-wenang kepada orang dan kaum lain yang tidak sependapat dengan pemikirannya, dan yang tidak mengikuti nasehat dan perintahnya.
Ia keluar dari kaum Khawarij, atau sebuah sifat dan pikiran yang diberi nama khawarij, Dajjal adalah seorang pemimpin kaum juga bersifat dan berpikiran Khawarij.

Kaum Khawarij senantiasa menampakkan dirinya hingga Dajjal menjumpai kelompok terakhir dari mereka. Dijelaskan dalam hadits Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ. قَالَ ابْنُ عُمَرَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ أَكْثَرَ مِنْ عِشْرِينَ مَرَّةً حَتَّى يَخْرُجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ.

“Akan tumbuh para pemuda yang membaca al-Qur-an akan tetapi (al-Qur-an itu) tidak melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati esensi (bukan terjemahan) dari Al-Quran yang Dibaca). Setiap kali sekelompok dari mereka muncul, maka mereka pantas untuk dihancurkan.”

Ibnu ‘Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Setiap kali sekelompok dari mereka keluar, maka mereka pantas untuk dihancurkan,’ lebih dari dua puluh kali hingga Dajjal keluar di dalam kelompok terakhir.”

Di antara sifat Khawarij adalah 

  1. Suka menuduh, khususnya kepada para pemimpin dan penguasa. Mereka melakukan itu di hadapan khalayak. Saat ini seperti di mimbar-mimbar, surat kabar, video dan media telivisi, serta jalan-jalan (demonstrasi).
  2. Orang Khawarij kasar dan memaksa dalam menasihati.
  3. Orang-orang Khawarij bukanlah orang-orang yang memahami Al-Quran, meskipun nampaknya mereka membaca Alquran bahkan dengan irama yang me-melukan hati. Alquran tidak meresap sampai ke hati mereka bahkan tidak melewati tenggorokan mereka, karena hanya dibaca dan dinyanyikan, mentok-mentok, membaca terjemahan tapi tetap tidak melihat esensi pesan dari apa kata-kata dari terjemahan tersebut.
  4. Sifat Khawarij adalah sering menggembar-gemborkan tentang permasalahan pemerataan ekonomi. Atau menuntut permasalahan tersebut, karena menurut pandangan mereka penguasa tidak adil.
  5. Termasuk sifat Khawarij adalah mengedepankan buruk sangka kepada pemimpin atau pemerintah. Terutama masalah ekonomi.
Intinya, Sifat khawarij yang paling meonjok itu adalah "kasar", Sedangan sifat bibit khawarij itu, sama seperti diatas, bedanya, tidak kasar, hanya memaksakan pendapat khususnya, batasan ilmu syariat Islam, kepada orang lain, jika ada yang tidak setuju maka ia di cap kafir atau bodoh atau idiot atau keluar dari Islam, padahal merekalah yang keluar dari Islam.

Artinya, Dajjal, Khawarij dan Bibit Khawarij itu sama saja.

Kita lihat disekitar dan di media-media, bibit khawarij yang paling banyak.

Itu semua karena, mereka tidak mengenal dan tidak berjumpa dengan tuhan mereka, mereka bertebaran membolak-balikan 





Pernahkah kamu, bertanya hal paling kritis seperti

"Apa yang disaksikan saat bersyahadat ?, jika yang disaksikan adalah tuhan, yang mana dia ?"

"Bagaimana bisa kita memastikan tulisan di kitab suci itu kata tuhan, sedangkan yang mengulang kata kitab suci tersebut, tidak pernah bertemu  dan kenal secara langsung dengan tuhan dan sumber yang menulis Al-Quran ?"

"Kita tidak biaa mencintai seseorang jika tidak pernah bertemu dulu dan berkenalan, jika begitu, bagaimana bisa kita mencintai tuhan jika tidak pernah bertemu dan kenalan ?"

Trend jawaban yang keluar adalah "yakin sajalah" atau "Pertanyaan Atheis", bahkan ada yang diancam untuk Di bunuh.

Belum dijawab sudah di judge, itulah kebiasaan kaum khawarij serta bibit-bibitnya, yang tidak bisa menjawab lalu bersilat lidah.

Siapapun yang berlaku seperti diatas, itulah khawarij walaupun ada yang baru bibit.


Sifat khawarij dan bibitnya, hanya menghargai orang-orang yang sependapat dengannya, dan menghina / membenci orang-orang yang tidak sependapat dengannya, bahkan berani mengangkat senjata, untuk memaksakan kaum dan orang lain mengikutinya,

Jika kita bertanya kritis sesuai hati nurani (kitab suci) kita, lalu di judge atheis dan kafir.

Itulah momentum dimana kita sedang mendengar fitnah besar, itulah ilmu agama yang tidak sadar menistakan agama dan tidak sadar sedang memfitnah tuhan besar-besaran,  itulah fitnah besar akhir zaman..

Apapun yang dikatakan salah satu dari mereka akan mengeringkan hati dan jasad dari keberlimpahan, kebahagiaan dan ketenangan alias kering kerontang, yang berimbas pada kehidupan dunia kita, menjadi miskin dan mudah terombang-ambing masalah.

Tanyakan pada hati nuranimu, seberapa banyak ahli kitab bersifat khawarij, mereka rajin beribadah, bahkan sampai ada menulis menulis buku sangat banyak dan bergelar sarjana yang panjang gelarnya melebihi panjang namanya, tapi dengan tegas menyatakan apa yang mereka katakan adalah kebenaran karena ditulis di al'quran, lalu dengan santainya menghina kaum lain karena ditulis di Al'Quran, Lalu menghakimi prilaku orang lain adalah berdosa, karena di tulis di Al-Qur'an ?

Semua itu pengetahuan iblis dalam menterjemahkan Al-Quran.

Dan jika disalahkan, ia akan bersilat lidah seperti ular, tidak pernah salah, dan anti minta maaf.

Tapi hari ini, kita adalah orang-orang yang memiliki trend kita sendiri dan membersihkan pikiran dari racuni dari kata-kata leluhur kita "yang tidak mengenal dirinya sendiri" yang hidup sebelum kita.

Dan hari ini kita manusia bebas yang individualis, yang belajar mengenal hawa nafsu kita sendiri dan belajar mengenal bisikan-bisikan nurani kita sendiri,

Dan menepis bisikan kata-kata trend yang masuk dan ribut dikepala kita, dan menghantamnya hingga ke kerak-kerak dasar hati, yang akhirnya mereka (trend) itu tersungkur dan bersujud di kaki kita.

Agar kita bisa melakukan segala macam kebaikan kepada manusia lainnya secara ikhlas tanpa embel-embel nafsu yang saaaaangaaaat halus,  ingin dihormati

Guru yang bersih itu (Ulama) membimbing (bukan mengaku Ulama) kita menuju guru sejati kita, yaitu nurani kita sendiri alias diri kita sendiri yang sebenarnya diri, barulah, tuhan kita bukan "kata-kata". Karena nurani bebas dari trend, wajib hukumnya.

Kita adalah manusia liberal.

Kita adalah pejuang perang besar yang sebenarnya  yang sibuk memerangi hawa nafsu amarah kita yang tidak sadar merasa keren meniru pejuang arab dan oejuang salib dengan pedangnya, yang menunjukan kemarahan kepada kaum lain, dengan alasan membenci kemaksiatan...alias "kata-kata maksiat"

Kita adalah manusia-manusia yang sudah menaklukan kesendirian dan kebosanan, bukan yang sibuk berceramah dengan mulut untuk mengajarkan  ilmu sombong menggunakan keluasan wawasan.

Kita adalah manusia yang berkehendak bebas atas nama tuhan dan nurani kita sendiri, bukan kehendak ulama dan pemuka agama yang buta mata bathin tapi terkenal

Kita adalah sang musafir yang tergopoh-gopoh berdarah-darah di jalan bebatuan tajam, hanya untuk sampai kepada vibrasi dan frequensi tuhan kita, hanya untuk satu tujuan yaitu ketenangan.

Kita adalah cipratan cahaya tuhan.
Kita adalah islam
Kita adalah kristen
Kita adalah hindu
Kita adalah budha
Kita adalah kong hu cu
Kita adalah shinto
Kita adalah tao
Kita adalah orang-orang yang dicerahkan.
Kita adalah Nuswantara.
Kita adalah manusia-manusia kaya.
Kita adalah manusia-manusia yang lahir asing dan kembali asing.
Kita adalah manusia yang ditertawakan karena berbeda, dimana kita tertawa melihat mereka semua sama.
Kita adalah manusia-manusia elit.
Kita adalah musuh sejati Dajjal, Khawarij dan Bibit-bibitnya.....

Kita adalah illuminati.

Perkenalkan Aku Adalah Siluman Babi

Hai namaku Bacok Kocok, karena aku hobi ngocok, maaf ya aku agak jujur.

Jika kalian kenal aku pasti seru, aku itu berparawakan tinggi ganteng putih mulus dan hobi threesome....

Aku lebih pendiam dari pada kuntilanak, obsesiku menciptakan banyak keingingan juga.

Berbeda dari kuntilanak, aku tidak baperan jika tidak diperhatikan atau tidak di kasihani

Aku hanya baper jika dikatakan titiku kecil dan hidupku melarat, karena sex dan materi adalah dominasi sifatku.

Jika di ras manusia biasanya kalian menyebutku serakah dan rakus

Nah serakah dan rakus itu sebenarnya aku, namun jika aku datang pada kalian, aku itu berbentuk perasaan dan niat hati, yang ingin memiliki segala kemewahan materi dan wanita di dunia ini.

Kebiasaan buruku itu, mudah silau pada yang lebih baik menurutku, contoh jika aku lagi makan apel, ternyata ada yang menawarkan aku anggur, dan anggur lebih enak daripada apel, maka apel yang belum habis itu aku buang, lalu aku memakan anggur yang lezat itu, begitu seterusnya

Atau untuk bangsa laki-laki ras manusia, sebenarnya kalian itu sukanya bagian senggamanya, tapi kalian malah memanfaatkan sunah nabi untuk menikahi 3 dan 4 istri yang padahal cuma pengen burung terasa lezat di berbagai lobang...ingat niat tersembunyi kalian tidak bisa sembunyi di mata tuhan.

Nah jika aku mendiami kalian, kalian itu suka mengerjakan hal setengah-setengah, selalu ingin yang lebih besar, dengan meninggalkan tanggung jawab lama.

Kalian tidak memiliki kemauan yang jernih, karena tanpa sadar kemauan kalian itu banyak, karena kalian tidak sadar jika pikiran yang ingin memiliki berbagai macam materi, adalah namanya rakus dan tamak, saking banyaknya, kebingungan sendiri jika ditanya "kemauanmu" apa... 

Ditambah jika kalian hobi mencicipi berbagai jenis lobang wanita, maka lengkaplah defenisi siluman Babi pada diri kalian....atau kalianlah babi itu sendiri....

Jadi rakuslah kalian ya guys, please, karena aku tidak bisa hidup tanpa kerakusan kalian.....







Perkenalkan Aku adalah Kuntilanak

Hai guys, perkenalkan aku adalah Miss Junky Jumper aka Sumiati Pararusli, aku dari bangsa kuntilak ras jin, aku sebenarnya tidak jahat, aku hanya suka di anggap ada, aku hanya suka diaku atau kalo bahasa kalian ras manusia pengen exist atau dianggap ada.

Aku suka dipuji dan aku tidak suka dikritik, aku menjadi centil itu karena aku itu tergila-gila oleh rasa perhatian apalagi perhatian seperti cerita di dunia manusia romeo dan juliet, ganteng-ganteng srigala, F4 atau EF Seu'

Aku sebenarnya bukan ingin menipu, aku hanya merasa harus menipu atau memanipulasi expresiku agar aku dikasihani, dan dikasihani itu semata-mata karena aku suka diperhatikan...itulah makananku.

Aku harus terlihat cantik, walaupun kalian bilang mukaku seperti lebam dan kulit mukaku terkelupas dan ada bekas kurap, karena disini tidak ada yang jual kalpanax, tapi itulah standar kecantikanku.

Hmmm apa ya, aku itu tidak suka keinginan ku ditolak, terlebih lagi kalo keinginanku yang menyangkut cinta, aku kan juga ingin merasakan hidup seperti di sinetron dan drama korea juga, sepetinya mereka romantis sekali pasangan itu...ugh unyu-unyu deh ah

Oh ya jika aku menampakan diri itu sebenarnya karena aku butuh perhatian, aku tidak suka jika di cuekin, aku tidak suka melihat orang dengan dunianya sendiri, biasanya aku bully mereka yang bersenang-senang dengan dunia mereka sendiri...karen aku kan jadi di cuekin.

Kalian tahu tidak, jika aku bersama kalian, kalian akan tidak suka melihat orang lain bersenang-senang, kalian ingin seperti itu dengan berbagai macam cara.

Karena aku tidak suka di cueki, maka kalian akan suka membuly orang lain, mau cewek ataupun cowok.

Jika ada tanda-tanda kalian, suka dan suka maksa diri untuk mencari dan menjadi sorotan orang-orang di sekitar atau orang-orang terdekat kalian, iya itulah aku...

Jika kalian baperan, karena keinginan diperhatikan kalian ditolak, ya perasaan yang datang itu adalah aku...

Aku bisa menguasai jiwa jasad laki-laki dan jiwa jasad perempuan juga..

Jangan sadari aku ya guys, karena makananku adalah kebaperan negatif kalian...lezat sekali rasanya..








Perkenalan Aku adalah Iblis

Hai perkenalkan aku dari bangsa iblis, namaku Sir Azazil Junior III, aku adalah salah satu makhluk kebanggaan tuhanku, aku diciptakan dari api, yang jika aku mendatangi kamu dalam ketidak sadaran dirimu, maka isi hotakmu akan memanaskan hatimu seperti di neraka, penuh kebencian, sedangkan aku tetap sejuk karena aku menyembah tuhanku yang seharusnya menjadi tuhanmu...itulah hebatnya aku.

Aku itu sangat kreatif dan sangat pintar, kepintaranku bisa kamu rasakan saat kamu "merasa benar", iri, dengki dan serakah, rakus, horney, sombong dan lain-lain.

Tapi kreatifitasmu dan kepintaranmu itu semua akan luluh lantah dan porak-poranda oleh jiwa yang mengenal aku, berteman denganku, dan menggunakan aku dengan penuh kesadaran bahwa yang berbisik di hotak mereka, adalah aku, untuk mengahancurkan kesombonganmu yang aku bentukm untuk bersenang-senang di dunia ini. 

Aku ada untuk memanaskan hatimu, agar dunia ini seimbang...tapi bagi mereka yang sadar memanfaatkan aku juga untuk memanaskan hatimu, sedangkan hati mereka juga sejuk, karena tuhan mereka dan aku adalah sama.

Aku sebenarnya tidak sombong, aku hanya ditugaskan untuk sombong, hanya saja kamu tidak tau, bahwa sombong itu adalah aku...

Aku sebenarnya tidak jahat, aku hanya ditugaskan menjadi aktor antagonis di dunia inim itulah tugasku, semata-mata agar dunia ini tetap ada yin dan yang

Contoh keberadaanku didalam hati kaum wanita :

Kalo aku (cewek) meminta laki-laki itu membelikan aku teh botol, lalu ia belikan berarti dia baik, Namun jika aku meminta laki-laku itu membelikan teh botol lalu dia menolak, maka dia tidak baik...

Kuntilanak jenis apa kamu ? 

Asal trend sistem yang ada di dunia yang kamu tempati ini semuanya berasal dari aku...hanya kamu saja tidak sadar, buktinya, kamu masih punya "sakit hati"

Defenisi sombong disini adalah, jika dibantah atau dihina maka hatinya menjadi tidak enak, yang bisa berubah menjadi kesal, marah, ngambek dll.

Please pusing....





Beautiful People VS Beautful Human Being

Kami adalah, kami, kami

Pada hari Sabtu malam di hari yang cerah , Menjelang malam mereka semua keluar, Bersama Lamborghini dan Hummer sewaan mereka

Pestanya akan segera dimulai, jadi mereka menuju pusat kota, semua orang berkeliling mencari tahu ada apa, dan mereka berkeliling ingin tahu tentang yang siapa dan apa yang dikelilingi ,

Sedangkan kami tidak cocok dengan baik
Karena kita hanya diri kita sendiri , Hal yang kita lihat didepan sana adalah satu-satunya ketakutanku, bahwa kita menjadi "Beautiful People"

Barisan depan di peragaan otomotif dan peragaan busana sambil bertanya "Apa yang kamu lakukan disini ?" Dan, "Siapa yang kamu kenal disini?", Inilah pertanyaan-pertanyaan di dalam dunia "Beautiful People", Sampanye dan Kertas check, Perjanjian pranikah dan Perceraian, Dikelilingi, tetapi masih sendiri

Mari kita tinggalkan pesta, bukan itu kita 
Kami tidak cantik, Ya, bukan itu kita, kami tidak "Beautiful"

Kita hanya bebas....kita adalah bagian yang ditertawakan karena kita berbeda, tapi kita tertawa karena mereka semua sama....

Kami adalah, kami, kami...

Defenisi "Sapi Betina" Menurut Cak Son

Makna dari Sapi yang belum pernah dipakai membajak dan mengairi tanaman, adalah aset yang belum dipakai untuk produksi (mensejahterakan). Dengan demikian sapi (aset) jenis ini, hendaknya dikorbankan agar ia memiliki nilai guna bagi manusia dan kemanusiaan.

Artinya Sapi yang tidak bisa dipakai sebagai alat produksi, maka sembelih, agar ia menjadi makanan (konsumsi) bagi mu dan masyarakat disekitar mu (fungsi sosial).

Sapi di masa lampau merupakan alat ukur aset, yang biasa dipakai untuk satuan transaksi, nikah dan sebagainya. Di era modern seperti sekarang ini, fungsinya tergantikan oleh Uang

Atau untuk defenisi lebih dalam (Hakikat) dan membuat kening mengkerut hebat, sapi betina adalah harga diri yang paling kamu lindungi yang bahkan melebihi tuhan.atau Sapi Betina itu adalah kamu...iyaa kamu jasad...

Maknanya menyembelih sapi betina adalah, menyembelih diri trend dunia mu dari diri sejatimu..atau memisahkan

Selamat pusing....

Defenisi Ego dan "Hidup Penuh Drama" Menurut Satria Baja Hitam

Waduh...ini ni...

Siapa bilang ego itu tidak baik...ego itu baik, tergantung penempatannya dimana...

Atau bahasa awamnya, ego itu adalah kehendak, yang berbeda hanya penempatan dan pemanfaatannya

Contoh : 
Jika kehendak itu ditepatkan untuk menjaga image dan harga diri, dan existensi, materi, atau hal-hal yang menyangkut menjaga simbol-simbol pengakuan diri di dunia, ya dari sanalah ego akan menggiring dan berakhir di neraka atau panasnya perasaan hati

Namun jika kehendak itu digunakan dan ditempatkan untuk mencari tuhan dan menemukan tuhan atau apa-apa yang dikehendaki dan disukai tuhan (bukan di kehendaki kitab suci), maka dari sanalah ego berjalan menuju keabadian dan surga yang dibawah nya mengalir sungai-sungai yang ditumbuhi kacang-kacangan untuk membuat pecel.

Nah, yang diangkat oleh trend itu dari egois itu adalah, sikap-sikap yang berkehendak menjaga harga diri dll, dan semua yang menyangkut dunia.

Lalu, yang dimaksud dengan "Hidup Penuh Drama" itu adalah, hidup yang dipenuhi kehendak-kehendak yang disukai dunia atau yang tidak sadar alam bawah sadarnya dipengaruhi trend, atau alam bawah sadarnya dipengaruhi film-film drama, atau sinetron-sinetron atau lingkungan yang juga diracuni lingkaran "drama"

Ya itu...semoga pusing...

Menangani Hati Yang Gundah Saat Ini atau di Hari "H"

Dari dulu aku mencari cara bagaimana membahagiakan hati saat di datangi kegundahan di hari H atau "saat dan detik ini".

Anggap saja kegundahan itu terjadi saat ini...

Tapi sebelum membedah itu, kamu harus sebelumnya memahami konsep :

"Realitas kegundahan hati saat dan detik ini adalah hasil dari kegundahan perasaan hati dan kenegatifan pikiranmu yang sibuk berbisik, lalu di/terlupakan, di masa lalu"

Itu lah yang membutku gundah saat ini...

Jadi, jika di masa lalu kamu selalu berpikir positif dan selalu merasakan syukur dan terimakasih terus menerus setiap detik, dijamin hari ini, kemarin, besok seterusnya kamu malah merasa berbahagia tanpa sebab, walaupun menurut orang lain, yang terjadi adalah masalah...tapi entah kenapa, pikiranmu tidak melihat itu, entah kenapa...

Tapi ya sudahlah, sekarang waktunya belajar agar bisa ceria setiap saat...

Horet....bagi yang sedang belajar mempertahankan pikiran positif dan perasaan positif, yang perlu kamu temukan dulu adalah "Apa mau mu di Dunia ini, dan apa maumu di akhirat ini (Bukan nanti tapi hari ini)"

Biar ku tebak, maumu di dunia ini adalah, "Bagaimana caranya bisa bermain-main sesuka hati, tapi uang masuk terus setiap menit, dan bekerja hanya jika ingin"

Biar ku tebak, maumu di akhirat ini adalah "Bagaimana caranya, hatiku selalu tenang, bahagia dan ceria karena aku bisa mengembalikan perasaan hati dan kegundahanku kepada Allah saat ini, walaupun menanggung beban kaya di duniaku dan dari tarikan tuntutan orang-orang yang aku sayangi...."

Pertanyaan yang membuatku gundah saat ini adalah, "Aku harus apa ? Besok aku makan apa ? Nanti aku jadi apa ? Apa yang ku tuju di dunia ini ? Bagaimana keluargaku ? kenapa dia begitu ? kenapa mereka begitu ?"

Gundah itu selalu terjadi di beberapa fase
  1. Fase saat kamu belum menemukan apa maumu di dunia ini
  2. Fase saat kamu belum menemukan apa maumu di akhirat ini / keadaan hati mu yang konstan
  3. Fase menjalani proses untuk sampai kepada bentuk menifestasi maumu di dunia ini
  4. Fase menjalani proses untuk sampai kepada akhiratmu / keadaan hati yang tenang dan bahagia saat ini walaupun belum sampai pada manifestasi kemauan duniamu.
Ada yang masih suka galau dan gundah pada fase belum menemukan kemauan di dunia apalagi  akhirat, biasanya terjadi pada anak SMA dan Anak Mahasiswa, Dan Pekerja / Karyawan

Ada yang sudah menemukan akhirat tapi masih suka galau dan gundah, karena mencueki kemauan dunia, itu terjadi biasanya, jika memiliki anak dan orang-orang yang di sayangi / terikat pada orang.

Ada yang masih suka galau walau sudah menemukan kemauan dunianya apalagi akhiratnya dan sedang berproses menuju kemauan dunianya terwujud, itu karena lupa pada "Hei aku ini sedang proses menuju duniaku (yang dia kira akhiratnya juga akan otomatis sama)"

Ada yang masih suka galau, walau sudah menemukan kemauannya di akhirat, tapi melupakan kemauan dunianya karena di tarik-tarik hatinya, itu karena lupa, "Hei orang-orang yang disayangi masih sibuk menyakiti dirinya sendiri dengan dunia, apa dayaku menyelamatkan dunia akhirat mereka"

Jadi jangan bertanya, kenapa masih ada orang kaya, masih punya gundah dan penderitaan...karena hotak nya hanya menghabiskan waktu mencari cara bagaimana mendapatkan dunia yang ia mau, tapi lupa mengasah, bagaimana mendapatkan keadaan hati yang ia mau...

Jadi jalan tengahnya adalah begini, 
  1. Jika aku belum mengetahui kemauan duniaku yang kokoh, maka aku temukan dulu untuk aku ketahui dan kusimpan di hati, 
  2. Jika aku belum mengetahui kemauan akhiratku yang kokoh, maka aku temukan dulu untuk aku ketahui dan kusimpan di hati.
  3. Jika aku sudah menemukan kemauan duniaku, aku susun cara dan langkah pertama, kedua, ketiga dan seterusnya yang ujungnya adalah harus banyak bertemu orang.
  4. Jika aku sudah menemukan kemauan akhiratku aku harus mencari cara untuk selalu membahagiakan hatiku dengan selalu melihat hal-hal positif dari yang terkecil hingga yang terbesar yang terjadi padaku saat ini.
  5. Jika aku sudah menemukan kedua-duanya dan sedang menjalani prosesnya, tugasku sekarang hanya menjaga rasa syukur / ceria dalam hatiku, dengan berpikir bahwa aku sedang berproses menuju dunia dan akhiratku yang aku mau.
Itulah tips....go cicipin....



Defenisi Hiduplah Di Saat Ini

Banyak orang-orang bijak yang menyatakan "Hiduplah Di Saat Ini", Bias dari Quote itu memang agak misteri sih...Disini aku coba untuk menenangkan makna dari "Hiduplah di Saat Ini" Kalo begitu, yang harus kita bedah dulu adalah makna dari "Hidup"

Yang di maksud dengan hidup adalah "Hati yang berbahagia" lalu ditambahkan dengan imbuhan "Saat Ini" maka jika di pecah menjadi "Bahagialah hatimu saat ini"

Masih bias...

Lanjut perhatikan, bagaimana hati yang berbahagia....? 


Sadari perasaan hatimu saat kamu menerima sejumlah uang yang di sepakati dari hasil pekerjaanmu.

Setelah beberapa bulan dikejar-kejar deadline, dari client yang cukup rewel



Hingga membuatmu melupakan waktu kebersamaan, bersama orang-orang terkasih...rasa hatimu adalah "Bahagia"




Lalu, Bandingkan dan sadari perasaan hatimu saat kamu membayangkan kamu memiliki banyak uang di dalam rekening busukmu itu, dan tidak pernah habis 7 keturunan



Yang kamu rasakan saat itu adalah "Bahagia"





Yang kamu lihat diatas (Kalo tidak buta), adalah, yang satu berbagia dari peristiwa dunianya, yang satu berbahagia di dunia imajinasinya...

2 Kejadian yang berbeda, namun mendapatkan rasa hati yang sama, yaitu "Bahagia"

Aku pernah mengalami ini, saat itu aku sedang ditimpa kejadian keren dalam hidupku, yaitu kekurangan uang hingga Rp.0,- selama 1 Tahun penuh.

Dalam menikmati proses ketidak punya-an uang itu, aku selalu melihat video-video youtube untuk memintaku berpikir positif.

Mereka berkata "Sabar semua pasti berlalu, apa yang kamu cita-citakan akan terwujud pada akhirnya"

Lalu, pikiranku selalu berbisik dan berbisik mengatakan itu terus menerus di kepalaku...

Tapi pertanyaanku, mengapa hatiku tetap risau...? lalu mengapa bisikan yang berkata "Sabar semua pasti berlalu, apa yang kamu cita-citakan akan terwujud pada akhirnya"

Pertanyaan lain yang tetap membuat hatiku risau adalah, "emang akhirnya itu kapan"

Aku kebingungan, itu yang aku maksud bias, mereka berkata positif, tapi mengapa hatiku tetap risau..?

Setelah aku berdialog dengan Iblis Kepala singa, Malaikat Penjaga neraka, malaikat menjaga surga dan tuhan...

Aku menemukan jawaban....hasil dari rapat meja api kami adalah...

"Berbahagialah hatimu saat ini, itu lah akhir dari masalahmu selamanya"

Itu adalah petunjuk pertama...

Pertanyaan lain saat itu, "bagaimana caranya berbahagia di situasi seperti ini ?"

Petunjuk kedua datang...ia berkata

"Bermainlah dengan pikiranmu untuk mencari rasa / frequensi bahagia"

Hampir terbuka, kataku di dalam hati.

Pertanyaan lain "Apa yang harus aku mainkan, sedangkan aku tahu jika yang aku mainkan dalam pikiranku adalah hanya berpura-pura"

Iblis mulai, geram, sambil berkata ketus, "banyak tanya kau bedebah....!!"

Tapi, tiba-tiba datang sebuah cahaya yang sangat terang, namun tidak silau, seperti dongeng-dongeng kuno gitu.

Ia berkata dengan lembut "Sungguh, permainan pikiranmu yang di barengi dengan perasaan bahagia dari permainan pikiranmu itu, adalah nyata, karena disanalah kamu akan menjadi"

Lalu, sesuatu mengetuk hatiku terasa seperti lega dan plong, karena itu seperti petunjuk yang aku cari-cari selama ini..

"Oits", lalu iblis interupsi, "Tunggu dulu bro, jika kamu berbahagia karena imajinasi dalam pikiranmu, maka aku akan meminta tumbal darimu"

"What the fuck"...kataku dalam hati.

Tadi disuruh bermain pikiran biar bahagia...sekarang disuruh ngasih tumbal, mau mereka apa sih.

Sang cahaya tersenyum meriah, lalu seorang dari ras malaikat berkata "Bro...yang kau cari itu adalah rasa bahagia dan mencari cara mempertahankan rasa itu didalam hatimu, artinya, tidak penting hayalanmu atau permainan pikiramu, yang terpenting adalah, hasil dari permaianan pikiranmu itu kan menghasilkan rasa bahagia, maka pertahankan rasa itu"

Boa edan...bahasanya malaikat sekali, ingin aku peluk dia, tapi aku gengsi.

Aku mulai terbuka, dan akhirnya aku bisa menyimpulkan, yang aku latih terlebih dahulu adalah kesadaran pikiranku, yaitu apakah aku sadar pikiranku berbisik negatif, atau berbisik positif"

Karena bagaimana aku bisa mempertahankan bahagia, jika aku tidak sadar, jika aku ternyata membiarkan pikiranku berbisik tentang penilaian-penilaian negatif tentang sesuatu yang menghancurkan rasa bahagiaku

ya, Jadi belajar sadar bisikan hotak guys....barulah mencari rasa bahagia...

Defenisi Ulama Menurut Versi San Fransico

Ulama adalah dari bahasa arab yang artinya orang yang tahu...

Tahu apa ?

Kira-kira apa yang paling penting di alam semesta ini untuk di ketahui....?
Yaitu mengetahui jati dirinya / diri sejatinya yang otomatis mengetahui Tuhan...

Jadi Ulama yang hakikatnya adalah orang yang tahu, kenal kepada diri sejatinya yang otomatis mengetahui dan mengenal tuhan.

Bukan oramg yang baca kitab alquran, lalu merasa udah jadi dan bisa disebut ulama, yaitu ulama yang tahu tuhan dari hafalan-hafalan, tahu tuhan dari tulisan, tahu tuhan dari katanya-katanya...lalu memaksakan ilmu itu ke orang lain,

Hari gini, manusia macam ini yang disebut Ulama....
Padahal jika hatinya besar, tinggal jawab aja "gak tahu, ilmu saya blm sampe kesana" (Ini Baru Calon Ulama)

Bagi orang yang ilmunya buntu, selalu menyatakan dengan senjata biar gak malu, yaitu "Tuhan tidak bisa diketahui apalagi dikenali, pertanyaan itu berarti kafir..."

Yang, ngomong kafir itu lah hakikatnya kafir, ia tertutup dari melihat tuhan...tapi ngajak2 orang biar gak kenal tuhan dan melihat tuhan...

Kalo gak bisa dilihat, mengapa, allah nyatakan ia perumpamaan cahaya diatas cahaya...apa maksud Allah ngasih tau clue itu, apa biar penasaran trus kita mati jadi kuntilakan atau arwah penasaran gitu ?

Pake berpikir itu hotak blok...(bagi yang mengkafirkan, jika ada orang kritis yang bertanya tentang keberadaan tuhan dan yang mau mengenal dan mengetahui tuhan)

Esensi Simbol Cerita "Firaun dan Musa" Menurut Versi Megaloman

Hakikat Firaun adalah manusia yang tidak sadar menganggap diri (Ego Dunia / Nafsu Dunia) nya yang menentukan / menuhankan diri (Ego Dunia / Nafsu Dunia) nya.

Atau bahasa awamnya adalah,  Firaun diceritakan sebagai simbol untuk manusia yang memutuskan segala hal atas nama ego dunianya / nafsu dunianya...

Bagaimana kita tahu yang memutuskan segala hal dan sikap kita, adalah ego dunia / nafsu dunia...?


Perhatikan, saat keputusan itu tidak sesuai rencana dan hasilnya memporak-porandakan kondisi hati, maka yang memutuskan kemarin itu adalah Ego Dunia / Nafsu Dunia.

Dan di ceritanya adalah Firaun yang suka menindas, maksudnya adalah Manusia yang suka menyakiti diri sejatinya / hatinya yang berbahagia dan meriah itu....

Sesederhana itu kan....ngggggg...semoga pusing....

Sedangkan Musa, adalah tokoh yang di simbolkan bagi manusia yang berjalan mempelajari nafsu dunianya, menuju diri sejatinya dibantu akal dan pikirannya untuk mencapai keadaan hatinya yang bebas dari segala ikatan atau perintah nafsi dunianya dan berbahagia bersama tuhannya....

Itu.....prett...


Defenisi Musrik alias Syirik Menurut Sun Wu Kong

Berapa banyak dosamu.....?

Mungkin banyak diluar sana, yang berbisik di dalam hati, "ya banyak lah" atau "duh gak terhitung" atau "wew pake nanya"

Yang merasa dosamu banyak, padahal dosa kita 1, yaitu syirik...

Menariknya, semua hati yang berdosa itu, yang memiliki nama-nama yang banyak, seperti iri, dengki, keji, maksiat, zina, ternyata dari 1 model hati yaitu model hati yang syirik alias heart made by planet earth.

Itu teori nya...

Mengenal hati yang syirik hanya bisa diketahui setelah efeknya terjadi...contoh.

Contoh,

Saat sesuatu yang tidak di inginkan terjadi pada rencana dan sangkaan kita, maka rasa hati ini gak enaknya brutal, sebrutal dead metal, jika itu terjadi, sadarilah....maka kemarin-kemarin kita menjalani kehidupan kita dengan hati yang tidak bersama tuhan....obatnya adalah ketahui dan luruskan niat yang halus itu, sebelum melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu

Sesederhana itu...rame ya pastinya...aa' robo juga masih struggle tentang ini guys...

Defenisi Iman Menurut Versi Ratu Pantai Tenggara

Iman adalah kekokohan hati,

Sedangkan orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang memiliki kekokohan hati.

Pada dasarnya banyak orang yang beriman berserakan di dunia ini, karena mereka kokoh pada kemauan mereka.

Seperti beriman pada uang, yaitu orang-orang yang kokoh untuk menjadi kaya-raya di dunia, tidak peduli, menjadi risau di akhirat atau tidak peduli apakah itu mengandung kejahatan untuk orang lain, bisa di lihat pada orang-orang memiliki karakter perhitungan pada uang dan jika kehilangan uang 10 Juta dari 100 Juta, lalu menyalahkan orang lain, dan memaki-maki orang lain, atau karkater lain yang bapernya brutal jika kehilangan uang.

Seperti beriman pada ilmu, termasuk ilmu agama, yaitu orang yang kokoh kalo ilmunya adalah benar, bisa dilihat pada karkater pendebat, mereka juga orang-orang yang beriman pada ilmu....peduli setan dengan fashionnya yang kelihatan suci, dan karakter lain yang bapernya brutal, jika pendapatnya di bantah.

Dan lain-lan...

Tapi, yang aku bedah disini adalah versi beriman di mata tuhan.....bukan tulisan Allah, bukan kata-kata Allah, tapi sang Dzat tersembunyi di dalam dan di luar dirimu.

Beriman di mata tuhan adalah, orang-orang yang kokoh akan pertemuan, perkenalan, dan dia dengan tuhannya, dan tidak ada satupun manusia yang bisa membelokan pengalamannya itu...


Itu....

Defenisi Ahli Kitab Menurut Versi Ultramen

Ahli kitab adalah, seseorang, sekelompok orang atau kaum yang, pintar dan memiliki banyak ilmu karena banyak menghafal kitab dan buku-buku, pokoke wawasannya luas karena jago menghafal buku apa saja, termasuk menghafal alquran.

Sedangkan ahli kitab yang kafir adalah, orang yang hafalannya banyak dari berbagai ilmu, termasuk ilmu agama, tapi memaksakan ilmu hafalannya kepada orang lain, dengan berani-beraninya menyatakan itu adalah kebenaran, padahal ilmu itu adalah hasil baca dan bukan hasil pengalaman pribadi.


Jika ahli kitab (yang tidak mengenal tuhan yang original) yang di KTPnya beragama islam, Mereka identik membawa ayat alquran sebagai "Kata Allah".

Jika ahli kitab (yang tidak mengenal tuhan yang original) yang di KTPnya beragama Nasrani, juga sama, identik mmbawa ayat dengan alibi itu adalah kata tuhan..

Padahal hakikatnya Itu adalah kata yang tertulis dibuku yang dianggap suci...

Itu Dulu...geys...